Ini 4 Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Membuat Laporan Keuangan Rumah Sakit!
Dalam menjalankan suatu bisnis diperlukan pembukuan atau laporan keuangan yang baik agar proses bisnis dapat tetap terawasi. Pengelolaan rumah sakit pun juga tidak lepas dari pembukuan atau akuntansi rumah sakit.
Dalam pembukuan ini, akan terekam posisi keuangan dan hasil operasi dari rumah sakit dalam bentuk data statistik. Dari statistik tersebut, Anda akan memeroleh berbagai informasi yang bisa digunakan untuk mengambil keputusan bisnis.
Begitu pentingnya pembukuan atau laporan keuangan terhadap perkembangan rumah sakit, nyatanya masih banyak rumah sakit yang tidak membuat pembukuan dengan baik. Masih ada banyak kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Nah, dalam artikel ini, kami akan menjelaskan beberapa kesalahan umum yang sering ditemui dalam penyusunan laporan keuangan. Kira-kira apa saja, ya?
Apa Itu Laporan Keuangan Rumah Sakit?
Sama seperti laporan keuangan pada bisnis lainnya, laporan keuangan rumah sakit umumnya mencatat seluruh transaksi yang pernah terjadi dan dilaporkan dalam bentuk laporan laba rugi, laporan perubahan modal, maupun neraca.
Laporan tersebut akan dianalisis dan dievaluasi agar informasi mengenai keuangan rumah sakit dapat dipahami dengan mudah. Kemudian, hasilnya bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan rumah sakit ataupun menjadi acuan dalam menentukan strategi untuk mencari keuntungan yang lebih tinggi.
Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Penyusunan Laporan Keuangan Rumah Sakit
Karena laporan keuangan adalah hal yang penting, maka perlu disusun sebaik mungkin. Namun, ada kalanya masih sering ditemui kesalahan-kesalahan dalam penyusunannya tersebut. Berikut berbagai kesalahan yang sering ditemui dalam penyusunan laporan keuangan.
● Kesalahan pencatatan akun
Kesalahan yang dimaksud adalah adanya kekeliruan dalam penggolongan akun saat pencatatan transaksi. Contohnya adalah penjualan tunai yang tercatat sebagai penjualan kredit. Alhasil, nantinya akan ada perbedaan antara laporan dan kas yang dimiliki.
● Kesalahan penulisan desimal
Meskipun terdengar ringan, kesalahan ini menimbulkan dampak yang besar. Sebagai contoh, biaya konsultasi dan obat seharusnya Rp1.000.000 malah tertulis Rp10.000.000. Hal ini akan menyebabkan laporan tidak lagi akurat dan harus melakukan pengecekan kembali.
● Tidak mencantumkan perhitungan pajak
Kesalahan ini kerap ditemui karena rasa malas atau jumlah yang dibayarkan terlalu besar dan dirasa tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan.
● Kehilangan bukti transaksi
Seluruh transaksi yang tercatat harus disertai dengan bukti yang bisa berupa nota, invoice, atau kwitansi. Bukti ini akan menjadi kontrol transaksi terutama saat dilakukan audit internal. Tanpa bukti ini, laporan tersebut dapat dianggap tidak sah.
Dampak Kesalahan Penyusunan Laporan Keuangan Rumah Sakit
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan tentunya akan berdampak negatif pada rumah sakit. Berikut adalah beberapa contoh dampaknya.
● Tidak mengetahui untung dan rugi operasional rumah sakit
Apabila laporan keungan tidak disusun dengan benar, maka informasi untung atau rugi yang didapatkan menjadi tidak akurat. Padahal informasi mengenai untung dan rugi tersebut dapat digunakan untuk menganalisis startegi operasional.
● Kerugian yang disebabkan karena penyelewengan dana
Apabila laporan yang dibuat tidak sesuai dengan kas yang tersedia, kondisi keungan tidak dapat diketahui secara menyeluruh. Hal ini berisiko memicu penyelewengan dana oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
● Rumah sakit sulit berkembang
Dampak selanjutnya yang muncul akibat laporan tidak akurat adalah pengelola rumah sakit tidak dapat menyimpulkan keadaan keuangannya dalam posisi baik atau buruk.
Apabila hal ini diketahui, pengelola dapat mengambil tindakan agar rumah sakit tidak semakin rugi ketika kondisi keuangan memburuk. Sebaliknya, rumah sakit juga dapat mengalokasikan sebagian dananya untuk pengembangan apabila posisi keuangan sedang baik.
● Tidak mengetahui aset yang dimiliki
Dalam usaha, aset digunakan untuk biaya operasional. Apabila laporan tidak disusun dengan baik, maka informasi mengenai aset yang dimiliki juga tidak ada. Padahal informasi tersebut dapat digunakan untuk mengoptimalkan perputaran uang ataupun investasi.
Jika diperhatikan dengan seksama, kesalahan-kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan rumah sakit banyak disebabkan oleh kesalahan manusia atau human error. Kesalahan-kesalahan tersebut sebenarnya dapat dihindari agar tidak memberikan dampak negatif pada rumah sakit.
Salah satu solusi untuk mencegah berbagai kesalahan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi sistem informasi dari SABBI. Kami menawarkan Modul Accounting yang bisa mencatat seluruh data transaksi secara otomatis dan real time.
Hal ini akan memudahkan Anda membuat laporan keuangan rumah sakit, mengurangi kesalahan akibat human error, dan menyimpan seluruh data dalam satu tempat. Temukan manfaat SABBI lainnya dan dapatkan penawaran menarik dengan klik tautan ini.