Digitalisasi Rumah Sakit : Mengapa Hal Itu Sangat Penting?

Digitalisasi Rumah Sakit : Mengapa Hal Itu Sangat Penting?

Pada tahun 2020, pandemi COVID-19 yang membatasi ruang gerak masarakat menyebabkan banyak sekali aktivitas yang mulai beralih ke sistem online atau daring. Mulai dari sekolah, kantor, pertokoan, hingga rumah sakit menyediakan layanan online.

Namun, hal paling terasa dampaknya adalah rumah sakit. Begitu banyaknya pasien COVID-19 dan terbatasnya ruang rawat inap di hampir semua rumah sakit, akhirnya banyak pasien menjalani rawat mandiri di rumah dengan pengawasan dokter secara online. Hal ini harus dilakukan untuk membatasi pergerakan masyarakat ke rumah sakit dan menekan angka penularan virus pada saat itu.

Belajar dari pengalaman tersebut, maka digitalisasi dalam rumah sakit penting untuk diwujudkan dan dioptimalkan agar dapat memenuhi kebutuhan semua pasien.

Manfaat dan Pentingnya Digitalisasi dalam Rumah Sakit

Digitalisasi mulai digalakkan pemerintah untuk diterapkan rumah sakit di seluruh Indonesia. Bahkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menargetkan semua rumah sakit harus sudah menerapkan sistem yang terintegrasi dengan teknologi sistem informasi di akhir 2023.

Digitalisasi ini dinilai memiliki banyak manfaat untuk rumah sakit. Sebagai contoh, pelayanan rumah sakit akan menjadi lebih efektif dan efisien bagi masyarakat. Digitalisasi akan mempermudah rumah sakit dalam mengelola data-data pasien dan mempermudah pasien dalam urusan administrasi.

Di samping itu, digitalisasi juga memiliki berbagai manfaat lainnya untuk rumah sakit dan pasien. Nah, di bawah ini adalah beberapa di antaranya.

● Mempermudah masyarakat dalam memperoleh layanan kesehatan

Manfaat pertama dari digitalisasi rumah sakit adalah masyarakat bisa memperoleh layanan kesehatan dengan sangat mudah. Masyarakat tidak perlu lagi ke rumah sakit untuk berkonsultasi pada dokter.

Saat ini sudah terdapat beberapa aplikasi telemedicine yang bisa membantu pasien memperoleh layanan kesehatan, diagnosa dan perawatan dokter secara online.

● Mempermudah urusan administrasi

Digitalisasi juga membantu rumah sakit membuat pendaftaran konsultasi online serta mengintegrasikan data-data pasien secara otomatis dan real time.

Alhasil, pasien tidak perlu lagi mengantri panjang di rumah sakit untuk melakukan pendaftaran konsultasi. Selain itu, dengan terintegrasinya data-data medis, pasien juga tidak perlu lagi mendaftar administrasi di rumah sakit pindahan atau rujukan.

● Mencegah penularan virus

Dengan kehadiran teknologi telemedicine, masyarakat tidak perlu selalu datang ke rumah sakit untuk berobat. Alhasil, intensitas masyarakat untuk berkunjung ke rumah sakit berkurang dan risiko kemungkinan terjadinya penularan penyakit juga menjadi semakin kecil.

● Ketersediaan ruang rawat inap tetap terjaga

Mudahnya masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan secara online dapat membantu mereka untuk melakukan perawatan sendiri di rumah dengan pemantauan dokter ahli.

Dengan begitu, ruang rawat inap di rumah sakit benar-benar diperuntukan bagi pasien yang memang benar-benar membutuhkan penanganan secara langsung. Hal ini juga meminimalkan terjadinya pasien rawat inap yang membludak atau terlalu penuh.

Kebijakan digitalisasi rumah sakit yang sudah ditetapkan pemerintah menimbulkan tantangan tersendiri bagi rumah sakit. Terlebih Indonesia memiliki kondisi geografis yang luas dan teknologi di tiap daerah belum merata.

Oleh karena itu, diperlukan adanya kemajuan teknologi di tiap daerah agar dapat menyelenggarakan digitalisasi rumah sakit. Rumah sakit juga perlu merekrut ahli IT atau bermitra dengan vendor tertentu untuk menjalankan sistem digitalisasi tersebut.

Nah, SABBI bisa membantu rumah sakit menghadapi tantangan tersebut. Kami menyediakan banyak pilihan digitalisasi dengan harga terjangkau. Anda bisa memilih dan menyesuaikan opsi digitalisasi SABBI dengan kebutuhan rumah sakit. Nantinya, kami akan terus memantau dan memastikan digitalisasi berjalan dengan baik. Tertarik? Hubungi kami sekarang untuk mendapat informasi lebih lanjut.