6 Cara untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja di Laboratorium
Keselamatan kerja merupakan suatu upaya dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat sehingga dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan kerja yang dapat mempengaruhi penurunan produktivitas kerja.
Keselamatan kerja sebaiknya diterapkan di setiap lini pekerjaan, terutama pekerjaan yang berhubungan langsung dengan berbagai zat-zat kimia seperti di laboratorium.
Sebagai salah satu tempat yang sangat steril dan banyak peralatan serta zat-zat kimia, laboratorium memiliki berbagai aturan tersendiri yang harus dipatuhi untuk mencegah adanya kecelakaan kerja.
Oleh karena itu, sebelum bekerja di laboratorium, penting bagi kita untuk memahami berbagai aturan ketat laboratorium. Jika kita ceroboh dan sembarangan menggunakan alat atau zat-zat kimia, kita berisiko tinggi mengalami kecelakaan kerja.
Nah, apakah kamu sudah tahu apa saja aturan yang harus dipatuhi di dalam sebuah laboratorium? Kalau belum, simak artikel ini selengkapnya, ya!
Berikut ini adalah tips-tips yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di laboratorium.
● Menggunakan APD (alat perlindungan diri) yang sesuai, seperti jas lab, masker, kacamata pelindung, dan sarung tangan. Perlengkapan ini tentunya dapat melindungi tubuh dari berbagai bahan kimia yang berpotensi membahayakan diri Anda.
● Menjauhkan wajah saat memanaskan atau membaui suatu zat kimia, agar wajah tidak terkena uap dari zat kimia tersebut
Jika Anda ingin mencium aroma suatu zat, hindari menghirup langsung dan selalu gunakan masker agar terhindar dari zat-zat berbahaya. Cukup kibas-kibaskan tangan ke mulut tabung tanpa perlu mendekatkan wajah.
● Jangan membawa makanan atau minuman dari luar. Dikhawatirkan hal tersebut dapat menyebabkan kontaminasi, baik kontaminasi dari zat kimia ke makanan, atau sebaliknya.
● Mencuci dan membersihkan alat praktikum setelah dipakai. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sebelum dan setelah bekerja di laboratorium dengan sabun.
● Selalu menggunakan peralatan yang sesuai saat ingin mengambil bahan kimia, seperti sendok, pinset, atau pipet agar terhindar dari risiko terluka akibat zat-zat kimia berbahaya.
● Hafalkan dan pahami simbol keselamatan kerja di laboratorium, agar dapat menentukan tindakan yang tepat terhadap suatu bahan kimia. Misalnya, simbol explosive menunjukkan bahwa bahan kimia tersebut mudah meledak.
Sementara itu, jika terdapat simbol corrosive pada suatu bahan kimia, bahan tersebut bersifat korosif atau dapat merusak jaringan hidup karena memiliki tingkat asam atau basa yang sangat kuat.
Namun, meskipun sudah menaati semua peraturan laboratorium sebaik mungkin, terkadang tetap saja ada hal-hal di luar kendali yang bisa terjadi kapan saja.
Oleh karena itu, Anda juga perlu memahami berbagai macam langkah pertolongan pertama terhadap kecelakaan kerja yang terjadi di laboratorium.
● Luka bakar
Jika seseorang mendapat luka bakar, langkah yang tepat untuk mengatasi hal tersebut adalah mengoleskan salep atau mengompres luka bakar dengan air biasa.
Setelah pertolongan pertama selesai dilakukan, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
● Mata terkena percikan zat kimia
Jika mata tidak sengaja terkena percikan zat kimia, segera basuh dengan air bersih yang mengalir. Namun, apabila mata masih terasa perih, segera bawa ke dokter.
● Terlalu banyak menghirup zat kimia berbahaya
Pertolongan pertama yang tepat jika terlalu banyak menghirup zat kimia berbahaya adalah keluar dari laboratorium dan menghirup udara segar sebanyak mungkin.
Jika terasa semakin sulit bernapas, segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan medis lebih lanjut.
Melihat begitu besarnya risiko kecelakaan kerja di laboratorium, maka sangat penting bagi kita untuk menaati setiap peraturan di laboratorium. Hal ini tentunya bertujuan agar risiko kecelakaan kerja bisa semakin berkurang.
Selain itu, penting juga bagi laboratorium untuk selalu menyediakan kotak P3K untuk berjaga-jaga apabila hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.